PERTANIAN

 GAGAL PANEN 


Warga Desa Sumberagung pada umumnya bermatapencaharian sebagai petani, dan tanaman yang ditanam berupa padi dan tembakau. Tanaman tembakau ditanam pada musim kemarau ( ketiga dalam bahasa jawa ), dan waktu memanennya jika tanaman kurang lebih sudah berusia 3 bulan. Jika iklimnya mendukung, hasil panen tembakau dapat menghasilkan keuntungan yang cukup besar, tapi jika sebaliknya para petani cuma bisa memperoleh hasil yang sangat minim, bahkan untuk mengembalikan modal yang dibuat untuk bertanam  itu tidak bisa. Itulah tanaman tembakau, jika mendapat banyak air dia tidak bisa hidup atau mungkin bisa mati. Karena tumbuhan tembakau hanya bisa hidup dengan intensitas air yang minim.

Sedangkan tanaman padi, ditanam pada musim penghujan ( rendeng dalam bahasa jawa ), dan waktu memanennya juga kurang lebih dalam jangka waktu 3 bulan masa tanam. Saat ini warga desa sumberagung sedang musimnya tanam padi. Para petani sibuk memelihara sawahnya dengan baik agar besok dapat memperoleh hasil yang banyak dari panen padi tersebut. Jika hujan atau iklim mendukung, kemungkinan nasib para petani akan mujur karena memperoleh hasil yang banyak, tapi kalau intensitas curah hujan menurun, para petani akan rugi. Namun, proses penanaman padi lebih mudah bila dibandingkan dengan tembakau. Tanaman padi yang masih muda atau bahasa jawanya "wineh" dicabut lalu ditanam, setelah itu cukup diberi pupuk dan air yang cukup. Jika dalam tanaman padi tersebut ditumbuhi rerumputan liar, para petani cukup membersihkannya atau mencabutnya saja. Setelah itu, tinggal menunggu masa panen padi.